Jumat, 14 September 2012

Hybird word

          Merasa sangat kagum dengan seseorang , dari cara beralannya, nada ngomongnya, senyumnya, serta cara berbagi inspirasi.Atau orang yang menyayangi kita sejak dalam buaian. Tak ubahnya peristiwa hybird word yang begitu mempesona. Peristiwa tersebut merupakan pancaran sinar yang dihasilkan oleh suatu organisme yang sering juga disebut dengan Bioluminisence. Hal ini mengingatkan kita kepada keindahan kunang-kunang yang terbang lembut di ruang yang gelap. Sangat indah sekali tentunya dibandingkan dengan sebongkah berlian diantara gugusan bintang. Wow, itulah caraku memandang sosok dirinya.
         Orang lain yang merasa memilikinya pasti merasa cemburu apabila ada orang yang mendekat padanya. Tapi tindakan yang cerdas bukanlah cemburu melainkan dengan membesarkan energi yang kita miliki untuk tetap memposisikannya di dalam kulit atom diri kita. Bukankah orang yang menarik dengan energi nya tak perlu menarik perhatian orang lain ? . 
         Aku tidak mengabarkan kepada dunia bahwa saat ini aku sedang galau. Tapi aku ingin mengajak dunia   untuk memaksimalkan energi agar terkonversi secara sempurna. Banyak mahasiswa fisika yang mengumpamakan cinta mereka bak hukum kekekalan energi. Katanya cinta itu tidak musnah , hanya berpindah. Tapi tidak untukku. Aku tidak akan mengkonversi cintanya ke orang lain. Namun aku akan membesarkan energiku untuk tetap menghasilkan pribadi yang anggun dan berBioluminisence. Entah berapa orang yang akan menertawakan janji diri ini. Karena kita tak boleh lupa ada Sang Maha Penyayang yang selalu mendengarkan doa kita. Doa untuk orang yang sangat kita cintai. dan pasti energi besar kita membuat kita tak akan pernah lelah mendoakannya.