Sabtu, 03 November 2012

Love You Endlessly

Berapa kali cinta yang datang dan pergi , telah tampak mana cinta yang mesberi tanpa syarat dan yang bersyarat. Cinta ke pada pacar sampai saat ini bagiku belum terbukti tanpa syarat, cintaku kepada muridku terkadang membuatku pesimis karena aku tak mampu hadir dalam bayang-bayang mereka ketika kesusahan. Cintaku pada pekerjaan membuatku terkadang dalam titik jenuh.Cintaku kepada Tuhanku,agamaku,nabiku hanya aku dan tuhanku yang tahu. Cinta ibuku kepadaku bagiku adalah hadiah terindah dalam hidup ini.
Entah air mataku tak malu keluar ketika aku mengingat cinta ibuku padaku. Setiap pagi sehabis shubuh sudah ada teh hangat spesial untukku dimeja, ketika aku tak sempat gosok baju pasti langsung digosokkan ibuku, malas makan jemarinya menyuapkannya pada mulutku. Pulangpun teh hangat dan makan malampun selalu disediakan. Padahal aku bukan anak ragil dan umurku hampir 21 tahun. 
Namun terkadang, aku marah-marah tak jelas serta manja hanya karena kekanak-kanaknku. terkadang hanya terbawa situasi rutinitas tiap bulan saja emosi tak terkontrol. Setiap aku marah pasti bapak mendekat dan menasihati bahwa aku tak boleh begitu, dosa , jangan sampai durhaka. Aku tak terima dan hanya menangis dikamar. Sejenak aku berpikir aku memang salah dan harus berbenah.
Hal yang sangat jauh dari diri kita adalah masa lalu, sedangkan kita diberi kesempatan menggunakan muda sebelum tua, sehat sebelum sakit dan hidup sebelum mati. Mati tak pernah kita tahu kapan datangnya , kita dahulu atau ibu kita dahulu. Beberapa film menginspirasi ketika dirinya akan meninggal karena sakit maka dia akan berbaik pada ibunya, demkian juga ketika ibunya akan meninggal.
Tapi pada kehidupan di dunia ini kita tak kan pernah tahu kapan ajal itu datang dan apa yang telah kita berikan pada ibu kita.
Mulai saat ini blog ini menjadi saksi, pengingat , aku berjanji aku akan selalu tersenyum dihadapan ibuku, tertawa , tidak berkata yang menyakitkan hati serta membahagiakannya. Karena ibu telah mencinatiku tanpa syarat maka I Love You endlessly

Bacaan ini tidak akan berefek bagi mereka yang tidak bersyukur memiliki ibu yang masih dalam kondisi sehat, serta ini kesempatan terbesar untuk berbakti padanya sebelum Allah memanggil diri sendiri maupun ibu. I Love You Endlessly Mom. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar